Senin, 09 Januari 2012

GOA SEPLAWAN

Goa Seplawan adalah satu-satunya goa di Purworejo yang sudah dijadikan obyek wisata. Goa ini tepatnya berada di desa Donorejo, kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Goa yang terletak di sebuah bukit dengan ketinggian 700 meter diatas permukaan laut itu mempunyai berbagai daya tarik. Perjalanan ke goa menempuh waktu sekitar 2 jam dari Purworejo. Goa Seplawan itu merupakan satu situs yang sangat bernilai tinggi. Sebab, goa yang ditemukan pada 15 Agustus 1979 itu di salah satu sudut goa ditemukan sebuah arca emas 22 karat setinggi 9 cm dengan berat 1,5 kg. Arca itu berupa patung sepasang pria dan wanita yang sedang bergandengan tangan. Sebagai daerah tujuan wisata goa ini belum terlalu dikenal luas. Goa yang memiliki ciri khas tersendiri baik dari segi sejarah, keindahan alamnya, dan harga tiket masuk yang murah sayangnya masih sedikit wisatawan yang datang. Mereka yang datang kebanyakan tahunya dari mulut ke mulut. Selama tahun 2009, Goa Seplawan dikunjungi sedikitnya 17 ribu pengunjung. Pengunjung lebih 90 persen didominasi oleh warga Kabupaten Purworejo dan sekitarnya, serta hanya dikunjungi sekitar belasan wisatawan asing. Saat ini segmen pengunjung masih didominasi dari kalangan muda dan wisatawan domestik namun, tak jarang juga mendapat kunjungan beberapa wisatawan manca negara.
Objek wisata goa Seplawan ini belum terlalu dikenal oleh masyarakat luas. Hal tersebut terlihat dari pengunjung yang datang ke goa Seplawan sebagian besar dari masyarakat sekitar Purworejo. Semua itu dikarenakan lokasi goa Seplawan yang jauh dari pusat kota, kawasan Seplawan itu masih terlalu sederhana dan pemerintah kabupaten Purworejo kurang memperkenalkan kepada publik tentang obyek wisata ini sehingga belum menjadi objek wisata unggulan. Padahal banyak daya ketertarikan yang dimiliki goa ini, antara lain:
a. Goa dilihat dari segi sejarah
Goa Seplawan ditemukan pada tanggal 15 agustus 1979. Goa ini terletak di desa Donorejo, kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah sekitar 20 kilometer ke timur dari pusat kota Purworejo dan berada di sekitar 700 meter dari permukaan air laut.
Nama goa Seplawan dulunya bernama Gang Seplawan atau pertapan (goa Sapluwan), Plu itu berarti murni, wan berarti orang, jadi goa seplawan adalah tempat keberadaan orang murni. Di pelataran goa terdapat sebuah situs, warga setempat menamakan situs tersebut "Candi Gondo Arum", Candi Gondo Arum yaitu bangunan candi berupa batu yang di beri pagar. Dinamakan Candi Gondo Arum karena konon saat penemuan dan penggalian muncul aroma harum, kemudian sesepuh di desa setempat mempercayai menjadi sebuah tanda bahwa yang berada disini adalah orang yang murni, untuk dijadikan contoh di semua manusia.












Keberadaan Goa Seplawan kemudian semakin diakui setelah ditemukannya arca berbahan emas 22 karat setinggi 9 cm dengan berat 1,5 kg. Arca itu berupa patung sepasang pria dan wanita yang sedang bergandengan tangan. Arca yang asli kini disimpan di Museum Nasional Jakarta. Arca emas itu ditemukan pada hari selasa kliwon, tanggal 28 Agustus 1979. Ada sekitar 34 orang yang pertama kali menemukan arca tersebut goa. Para ahli arkeolog meyakini bahwa arca yang ditemukan di goa Seplawan itu adalah Dewa Siwa dan Dewi Parwati. Arca itu merupakan peninggalan pada zaman Hindu Siwa.



Di goa Seplawan ini juga telah ditemukan Lingga, sementara Yoni ditemukan berdasarkan bisikan bathin. Menurut Somo Inangun, ketika dirinya membersihkan lingga bathinnya meraba bahwa semua penemuan ada kaitannya dengan penemuan arca emas di dalam gua. Dan benar, setelah digali di dalam gua ternyata ditemukan yoni dan yoni tersebut cocok dengan lingga. Lingga adalah lambang laki-laki (diatas) kemudian yoni sebagai lambang perempuan (dibawah)
















b. Goa dilihat dari segi estetika
Goa Seplawan memiliki keindahan yang berbeda dengan kawasan wisata lainnya. Selain goa Seplawan memiliki kurang lebih 35 lorong, rata-rata panjang cabangnya 150-300 m dan berdiameter 15 m. Goa ini berada di ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut. Goa Seplawan sudah dilengkapi dengan fasilitas sarana dan prasana seperti kamar mandi, mushola kecil, gashebo, gardu pandang dan juga taman bunga.
Di dalam goa terdapat situs Batu Gajah atau batu serupa wujud gajah, sumur bundeng, candi Sewu, serta situs sejarah lokasi penemuan arca Syiwa terbuat dari emas. Pemandangan disekitar goa seplawan sangat indah, selain itu udaranya juga sejuk. Melalui gardu pandang pengunjung bisa melihat pantai selatan, kota Kulon Krogo, serta Waduk Sermo. Bahkan jika naik ke salah satu bukit di kawasan goa itu, pengunjung bisa melihat Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing dan Sindoro dan juga Gunung Slamet. Namun, gunung-gunung itu hanya bisa dilihat pada pagi hari. Maka, banyak para pengunjung yang camping di Seplawan sehingga pada pagi harinya bisa melihat keindahan alam dari kawasan Seplawan itu. Dari gardu pandang tersebut, pengunjung bisa melihat backgroun gunung Kelir, bahkan bila cuaca cerah pengunjung bisa melihat kota Jogjakarta yang begitu indah.
Gua Seplawan dikelilingi oleh 8 bukit. Bukit tersebut yaitu bukit Pondok Gede, bukit Seplawan, bukit Sibentar, bukit Temanten, bukit Botoh Roboh, bukit Beser, bukit Si Glendeng, bukit Pring Gading.
Ini yang disebut mewakili konsep Navasanga. Navasanga yaitu filsafat yang menggambarkan setiap mata angin dikuasai oleh dewata. Filsafat Sivaistis yang berhubungan dengan bunga Padma yang selalu mempunyai 8 helai daun bunga mengelilingi pusatnya. Sangat memenuhi syarat filsafat Siva Lingga.
Setelah pemandangan alam terbuka, pengunjung dapat mengagumi ornamen-ornamen yang khas yang ada di dalam goa. Ornamen-ornamen khas goa seperti stalagtit (endapan yang menebal dan membentuk kerucut yang terlihat menggantung di langit-langit gua), stalagmit (kerucut-kerucut kapur yang berdiri pada dasar goa), flowstone (hiasan yang menyerupai air terjun), helekit( stalaktit yang bercabang tanpa pengaruh gaya grafitasi bumi), soda straw (berbentuk seperti sedotan limun), dan dinding-dinding menyerupai kerangka ikan. Ornamen tersebut sangat menakjubkan.
Salah satu hal yang lebih menarik lagi bahwa di dalam goa terdapat sumber air yang menyegarkan yang di atas telaganya terdapat tulisan kuno yang berbunyi Saplo wan yang memiliki arti saplu : suci, wan : manusia yang bisa di artikan Manusia suci atau tempat mensucikan manusia.













.





































c. Goa dilihat dari segi kepercayaan
1. Banyak orang yang datang untuk bertapa di goa, mereka bertapa untuk meminta sesuatu.
2. Di dalam goa terdapat sumber air yang menyegarkan dan di atas nya terdapat tulisan kuno yang berbunyi Saplo wan yang memiliki arti saplu : suci . wan : manusia yang bisa di artikan manusia suci atau tempat mensucikan manusia. Ada cerita mistik yang berkembang barang siapa yang membasuh muka dengan air di dalam goa seplawan dan memiliki niat yang baik dengan berdoa penuh keiklasan Insya allah akan segera terjawab ke inginannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar